Iman bukan sekadar kepercayaan dalam hati, tapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Dan tindakan itu, bila dilakukan dengan kasih, akan membawa dampak besar bagi diri sendiri dan orang lain. Iman yang sejati akan selalu terlihat dari kasih yang mengalir dalam kehidupan sehari-hari.
Iman Tanpa Kasih adalah Kosong
Banyak orang mengaku beriman, tapi bagaimana cara kita tahu iman itu hidup? Jawabannya adalah kasih. Kasih adalah bukti nyata bahwa iman itu aktif dan tidak mati. Tanpa kasih, tindakan sekecil apa pun bisa terasa hambar. Tetapi dengan kasih, hal paling sederhana pun bisa menjadi berkat besar.
Kasih Menggerakkan Tindakan Nyata
Ketika kita percaya kepada Tuhan, kita akan tergerak untuk mencintai sesama. Iman yang bekerja lewat kasih membuat kita rela menolong, memberi, dan mengampuni, bahkan saat tidak mudah. Hidup yang digerakkan oleh kasih adalah hidup yang tidak egois dan tidak terikat pada balas jasa.
Dampak Kasih di Tengah Dunia yang Keras
Dunia saat ini haus akan kasih. Banyak orang terluka, merasa sendiri, dan kehilangan harapan. Saat kita hidup dalam iman yang penuh kasih, kita menjadi terang di tengah kegelapan. Bukan hanya melalui kata-kata, tapi lewat sikap, perhatian, dan tindakan nyata yang menyentuh hati.
Menjadi Saluran Berkat Lewat Kasih
Setiap orang dipanggil untuk berdampak, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga bagi orang lain. Ketika iman dan kasih bersatu, hidup kita menjadi saluran berkat yang nyata. Kasih tidak harus selalu dalam hal besar—senyum, pelukan, atau sekadar mendengarkan pun bisa mengubah hari seseorang.
Penutup
Iman yang tidak disertai kasih adalah iman yang kering. Tapi iman yang bekerja lewat kasih, adalah iman yang hidup, kuat, dan penuh kuasa. Mari hidup bukan hanya untuk percaya, tapi juga untuk mengasihi—karena lewat kasih, kita mencerminkan wajah Tuhan yang sesungguhnya.