You are currently viewing Saat Hati Lelah, Tuhan Tetap Setia
Saat Hati Lelah, Tuhan Tetap Setia

Saat Hati Lelah, Tuhan Tetap Setia

Ada masa ketika kita merasa semuanya terlalu berat. Doa terasa hampa, semangat menguap, dan hidup seolah berjalan tanpa arah. Hati lelah. Tapi di saat-saat seperti itu, ada satu kebenaran yang tidak berubah: Tuhan tetap setia.


1. Tuhan Tidak Menjanjikan Hidup Mudah, Tapi Menjanjikan Penyertaan

Kita sering berharap iman akan membuat segalanya mulus. Tapi kenyataannya, iman justru diuji di tengah badai. Tuhan tidak pernah berjanji kita tidak akan menangis, tapi Ia berjanji air mata kita tidak sia-sia.

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut, sebab Engkau besertaku.” — Mazmur 23:4


2. Ketika Kita Diam, Tuhan Tetap Bekerja

Kadang kita merasa Tuhan jauh hanya karena kita tidak “merasakan-Nya”. Tapi hadirat Tuhan tidak bergantung pada perasaan kita. Dia tetap bekerja di balik layar, meskipun hati kita sedang kosong.

Seperti mentari yang tetap bersinar di balik awan, kesetiaan Tuhan tidak hilang hanya karena kita sedang gelap.


3. Hati yang Lelah Tetap Bisa Dengar Suara-Nya

Di saat paling sunyi, Tuhan bisa berbicara dengan paling jelas. Lewat firman, lewat orang terdekat, atau bahkan lewat tangisan sendiri.
Terkadang, saat kita tidak punya kata, diam kita adalah bentuk kepercayaan yang paling dalam.


4. Tuhan Tidak Menilai Berdasarkan Kuat atau Lemahnya Kita

Tuhan tidak mencintai kita lebih ketika kita kuat, dan tidak mencintai kita kurang ketika kita lelah. Kasih-Nya konsisten, tidak tergantung performa. Dalam kelemahan, justru kuasa-Nya menjadi nyata (2 Korintus 12:9).


Kesimpulan:

Jika hatimu sedang lelah, ingat ini: Tuhan tidak meninggalkanmu. Bahkan saat kamu merasa kehilangan arah, Dia tetap menggenggam tanganmu. Setia-Nya tidak berubah. Kasih-Nya tidak goyah.

Jadi, istirahatlah dalam pelukan kasih itu. Kamu tidak harus kuat setiap hari. Tuhan cukup untuk hari ini, dan akan tetap cukup untuk hari esok.

Leave a Reply