Tidak ada luka yang terlalu rusak untuk tidak bisa disembuhkan. Tidak ada cerita yang terlalu gelap untuk tidak bisa ditebus. Dan sering kali, justru mereka yang paling hancur—adalah mereka yang paling mampu menjadi terang bagi orang lain.
Pemulihan bukan akhir. Ia adalah awal dari sebuah misi. Saat kita dipulihkan oleh kasih, oleh waktu, oleh Tuhan, oleh komunitas—itu bukan hanya untuk kita nikmati sendiri. Ada tujuan lebih besar: agar kita bisa menjadi saluran pemulihan bagi orang lain.
Luka Bisa Jadi Jalan Berkat
- Kamu yang dulu terluka karena ditinggalkan, kini bisa menemani mereka yang kehilangan.
- Kamu yang pernah dihina karena masa lalu, kini bisa menunjukkan bahwa setiap orang bisa bangkit.
- Kamu yang pernah gagal, kini tahu bagaimana menguatkan yang sedang putus asa.
Dari Proses Menjadi Tujuan
Pemulihan sejati bukan hanya tentang kembali utuh, tapi tentang memberi kembali. Memberi penghiburan, memberi waktu, memberi telinga, bahkan sekadar kehadiran.
Dipakai Tuhan dari Tempat yang Paling Retak
Tuhan tidak menunggu kita sempurna untuk bisa dipakai-Nya. Justru dalam kelemahan, kasih karunia-Nya nyata. Luka yang sembuh bukan untuk ditutupi, tapi untuk disaksikan.
“Karena kita telah dihibur, maka kita juga bisa menghibur mereka yang sedang mengalami penderitaan.”
— 2 Korintus 1:4