Mengampuni Seperti Tuhan: Belajar dari Kasih-Nya yang Sempurna

Mengampuni Seperti Tuhan: Belajar dari Kasih-Nya yang Sempurna

Mengampuni bukan hal yang mudah. Apalagi saat luka yang ditinggalkan terasa begitu dalam. Tapi kasih Tuhan mengajarkan bahwa pengampunan adalah bentuk tertinggi dari kasih, dan setiap manusia dipanggil untuk meneladani-Nya dalam hal ini.


1. Kasih Tuhan yang Tak Bersyarat

Tuhan tak pernah menunggu kita sempurna untuk mengasihi atau mengampuni. Bahkan saat kita jatuh dalam dosa, Dia tetap membuka tangan-Nya, menanti dengan sabar, dan memberi pengampunan tanpa syarat kepada siapa pun yang datang dengan hati tulus.

Hal ini menjadi pengingat bahwa kasih sejati bukan tentang layak atau tidaknya seseorang menerima maaf, tetapi tentang kerelaan hati memberi kesempatan kedua, sebagaimana Tuhan telah memberi kita kesempatan berkali-kali.


2. Mengampuni Adalah Proses Penyembuhan

Banyak orang berpikir bahwa mengampuni berarti melupakan atau membenarkan kesalahan orang lain. Padahal, mengampuni adalah pembebasan—bukan untuk orang lain, tapi untuk diri sendiri. Saat kita mengampuni, kita sedang melepaskan beban pahit yang selama ini menahan jiwa kita untuk bertumbuh.

Mengampuni seperti Tuhan berarti tidak lagi menyimpan dendam, dan menyerahkan rasa sakit itu kepada-Nya yang tahu segalanya.


3. Belajar dari Teladan Yesus

Yesus adalah wujud nyata kasih Tuhan di dunia. Bahkan di atas kayu salib, dalam penderitaan-Nya yang paling besar, Dia berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Itulah puncak pengampunan: mengasihi bahkan saat disakiti. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa meneladani ini dengan memaafkan keluarga, teman, bahkan diri sendiri atas kesalahan yang pernah terjadi.


Kesimpulan: Mengampuni, Mencintai, Menjadi Seperti Tuhan

Mengampuni seperti Tuhan memang tidak mudah, tapi juga bukan mustahil. Saat kita membiarkan kasih-Nya mengalir melalui kita, hati yang keras bisa dilunakkan, luka bisa disembuhkan, dan hubungan bisa dipulihkan.

Mengampuni adalah panggilan kasih—dan dalam kasih itu, kita makin serupa dengan Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *