Gtpministries.org – Pengampunan adalah inti dari ajaran Yesus Kristus. Dalam Injil, kita diajarkan untuk mengampuni, bahkan ketika hal itu terasa sulit atau tidak adil. Yesus menekankan pentingnya kasih karunia dalam hubungan manusia, sebagai cerminan kasih Allah kepada kita.
1. “Hingga Tujuh Puluh Kali Tujuh Kali”: Pengampunan yang Tanpa Batas
Dalam Matius 18:21-22, Petrus bertanya kepada Yesus, “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku yang berbuat dosa kepadaku? Sampai tujuh kali?” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”
- Makna Ajaran Ini:
Angka “tujuh puluh kali tujuh” bukanlah batasan matematis, melainkan simbol pengampunan tanpa batas. Yesus mengajarkan bahwa pengampunan harus menjadi sikap hati yang terus-menerus, bukan sesuatu yang dilakukan sekali atau dua kali. - Kasih Karunia yang Diberikan:
Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita melalui kasih karunia-Nya yang melimpah. Karena itu, kita dipanggil untuk meniru kasih-Nya dengan mengampuni sesama.
2. Perumpamaan tentang Hamba yang Tidak Mau Mengampuni
Dalam Matius 18:23-35, Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang raja yang menghapus utang besar seorang hamba, namun hamba tersebut menolak untuk mengampuni sesamanya atas utang yang jauh lebih kecil.
- Pesan Utama:
Perumpamaan ini menunjukkan bahwa kita, yang telah menerima pengampunan besar dari Allah, juga harus murah hati dalam mengampuni orang lain. - Dampak Pengampunan:
Ketika kita mengampuni, kita tidak hanya melepaskan orang lain dari rasa bersalah, tetapi juga membebaskan hati kita sendiri dari kebencian dan beban emosional.
3. Mengampuni sebagai Cerminan Kasih Tuhan
Yesus menunjukkan teladan pengampunan terbesar di kayu salib. Dalam Lukas 23:34, ketika Yesus sedang disalibkan, Ia berdoa, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”
- Mengampuni di Tengah Kesakitan:
Kasih Yesus bahkan melampaui penderitaan yang Ia alami. Ini mengajarkan kita untuk mengampuni, meskipun sulit dan menyakitkan. - Menjadi Saluran Kasih Karunia:
Ketika kita mengampuni, kita menjadi saluran kasih Tuhan bagi dunia yang sering dipenuhi dengan luka dan kebencian.
4. Bagaimana Kita Dapat Belajar Mengampuni?
Mengampuni memang tidak mudah, terutama jika luka yang kita alami sangat dalam. Namun, dengan pertolongan Tuhan, kita dapat melakukannya.
- Bersandar pada Tuhan:
Doa dan hubungan yang erat dengan Tuhan membantu kita melepaskan rasa sakit dan belajar untuk mengampuni dengan kasih karunia. - Ingat Pengampunan yang Telah Diterima:
Ketika kita mengingat bagaimana Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita, kita terdorong untuk memberikan pengampunan yang sama kepada orang lain. - Melepaskan Beban Luka:
Mengampuni bukan berarti melupakan atau membenarkan kesalahan orang lain, tetapi memilih untuk tidak menyimpan kebencian atau dendam.
Kesimpulan: Mengampuni sebagai Wujud Kasih
Mengampuni tanpa batas adalah panggilan yang Yesus berikan kepada kita. Dalam pengampunan, kita meniru kasih karunia Allah yang tak terbatas dan mengalami pembebasan dari beban emosi. Dengan belajar mengampuni, kita tidak hanya mendamaikan hubungan dengan sesama, tetapi juga memuliakan Tuhan melalui hidup kita.